Selasa, 16 November 2010

SEJARAH IDUL ADHA | Sejarah Nabi Ibrahim

Bagi kita pemeluk agama Islam tentunya setiap tahunnya merayakan hari raya qurban atau hari raya idul adha, tapi sebenarnya kamu tahu nggak sih awal adanya hari raya idul adha dahulu? berikut ini kisahnya keluargaku.........

Pada suatu hari Nabi Ibrahim bermimpi, dalam mimpinya itu Allah menyuruh Nabi Ibrahim menyembelih anaknya yang bernama Ismail. Selepas dari mendapat mimpi itu, Nabi Ibrahim pun memberitahu isterinya yang bernama Siti Hajar.

Maka berbincanglah Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail. Siti Hajar berkata, “Mungkin mimpimu itu hanya mainan tidur saja tetapi kalau mimpi itu merupakan wahyu, wajiblah dituruti.” Apabila mendengar kata-kata ibunya, Ismail berkata kepada bapanya, “Ayahku, sekiranya ini merupakan wahyu dari Allah S.W.T., aku sedia merelakan diriku untuk disembelih.”

Setelah persetujuan dicapai, keesokan harinya Nabi Ibrahim pun membawa puteranya Ismail untuk disembelih. Perkara Nabi Ibrahim hendak menyembelih anaknya telah sampai kepada pengetahuan orang ramai. Hal ini membuat orang ramai takut sehingga ada yang mengatakan, “Nampaknya Nabi Ibrahim mungkin sudah gila hinggakan mahu menyembelih anaknya sendiri. Kalau kita biarkan perkara ini, nanti kitapun akan dibunuhnya.

Walau apapun tuduhan orang terhadapnya, namun Nabi Ibrahim tetap menjalankan tugas yang diperintahkan oleh Allah S.W.T terhadapnya. Setelah Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail sampai pada tempat yang dituju, berkatalah anaknya, “Wahai ayahku, aku fikir cara yang baik untuk menyembelih adalah dengan cara aku disembelih dalam keadaan menelungkup tapi mata ayah hendaklah ditutup. Kemudian ayah hendaklah tahu arah pedang yang tajam dan ayah kenakan tepat kepada leherku.”

Kemudian Nabi Ibrahim pun melaksanakan perintah yang Allah S.W.T perintahkan dalam mimpinya. Baginda pun mengucapkan kalimah atas nama Allah lalu menghunuskan pedangnya pada leher anaknya itu. Maka tercipratlah darah mengenai badan Nabi Ibrahim. Sebagai seorang manusia biasa, Nabi Ibrahim pun menggeletar dan segera membuka penutup matanya.

Tetapi alangkah terperanjatnya Nabi Ibrahim ketika melihat yang disembelihnya itu bukanlah anaknya melainkan seekor kibas. Dengan memuji kebesaran Allah S.W.T, kedua-duanya pun berpeluk-pelukan sambil bersyukur kepada Tuhan kerana memberi kekuatan sehingga dapat melaksanakan amanat dari Allah S.W.T.

Sepeninggalan Nabi Ibrahim, yaitu sejak Siti Hajar melepaskan anaknya untuk disembelih oleh baginda, dia sentiasa menangis. Fikirannya bertambah runsing disebabkan diganggu oleh syaitan laknat yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim telah gila dan sebagainya.

Pada suatu hari, dari jauh Siti Hajar mendengar suara takbir memuhi-muji nama Allah, semakin lama semakin dekat dan akhirnya dapatlah Siti Hajar kenali bahawa suara itu adalah suara anaknya Ismail dan suaminya Nabi Ibrahim.

Maka dengan segera dia pergi mendapatkan anak dan suaminya sambil bersyukur kepada Allah S.W.T. kerana telab memberi kekuatan kepadanya sehingga dia sanggup membenarkan anaknya untuk disembelih.

Siti Hajar menangis bukanlah disebabkan marah kepada Nabi Ibrahim tetapi hanyalah menangis seorang ibu terhadap anaknya memandangkan dia adalah seorang wanita yang taat kepada Allah dan tidak mudah digoda oleh syaitan.

Peristiwa ini ada diterangkan dalan surah Ash-Shaffat ayat 101 hingga ayat 111

Baca Selengkapnya... - SEJARAH IDUL ADHA | Sejarah Nabi Ibrahim

Senin, 18 Oktober 2010

RENUNGAN UNTUK KITA


Keluargaku.........., Ternyata Manusia itu tidak ada hebatnya lho..........

1. Jangan bangga dengan kecantikan/ ketampanan jasad kita, karena pada akhirnya akan menjadi TULANG.

2. Jangan bangga dengan pakaian mewah, karena pakaian terakhir kita adalah KAIN KAFAN.

3. Jangan bangga dengan kendaraan mobil & motor, karena kendaraan kita terakhir adalah KERANDA JENAZAH.


4. Jangan bangga denga tempat tidur yang empuk, karena tempat tidur terakhir kita adalah TANAH.


5. Jangan bangga dengan rumah yang mewah, karena rumah terakhir kita adalah KUBURAN.


6. Jangan bangga dengan titel, karena titel kita yang terakhir adalah ALMARHUM/MAH.


SAMPAIKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG KITA SAYANGI & CINTAI, AGAR MEREKA TAHU, DUNIA INI FANA/ SEMENTARA.


Thanks, I LOVE YOU FULL

Baca Selengkapnya... - RENUNGAN UNTUK KITA

Sabtu, 16 Oktober 2010

KATA MUTIARA 1


Jiwa akan sepi tanpa "TEMAN", Hati akan mati tanpa "IMAN", HARI INI adalah kenyataan, SEMALAM adalah kenangan, ESOK adalah impian, awali hari ini dengan SENYUMAN, SUCIKAN HATI, JERNIHKAN PIKIRAN untuk menyambut IMPIAN DI MASA DEPAN
Baca Selengkapnya... - KATA MUTIARA 1

DO'A RASULULLAH


Ya Allah

cukupilah aku dengan rizki Mu yang halal

(supaya terhindar) dari yang haram

Perkayalah aku dengan karunia Mu

(supaya tidak meminta) kepada selain Mu

(HR : At-Tirmidzi)

Baca Selengkapnya... - DO'A RASULULLAH

KATA MUTIARA

JUJUR ADALAH KUNCI KESUKSESAN

BERANI ADALAH MOTOR KEBERHASILAN

IKHLAS ADALAH PINTU KEBERKAHAN

JIKA ANDA MILIKI ITU SEMUA

MAKA HOKI DEKAT DENGAN ANDA


KASIH ANAK SEPANJANG PENGGELAN KASIH IBU SEPANJANG JALAN JIKA ANDA INGIN HOKI & UNTUNG DALAM AKTIFITASMU SEGERA MINTA RESTU DARI ORANG TUA & JANGAN LUPA UNTUK SAYANG SELALU PADANYA


JIKA KAMU BERBUAT BAIK DAN IKHLAS

MAKA JANGAN PERNAH MENGHARAPKAN BALASAN

KARENA BALASAN YANG PASTI ADALAH

PAHALA DAN KEBERKAHAN DALM HIDUP



KEBENARAN PASTI AKAN TERBUKA

KEBUSUKAN PASTI AKAN TERCIUM

NIAT BAIK DI BALAS DENGAN PAHALA

NIAT BURUK PENUH DOSA, UNTUK ITU HIASI HATI ANDA DENGAN KEJUJURAN
Baca Selengkapnya... - KATA MUTIARA

Kamis, 02 September 2010

SELAMAT IDUL FITRI 1431 H MOHON MAAF LAHIR BATHIN

Keluargaku........... ada "Lima tangkai sedap malam" menyambut hari yang fitri ini :

Tangkai pertama, kupersembahkan bagi malaikat pemberi rahmat.
Tangkai kedua, terkirim harumnya bagi syuhada yang menegakkan tauhid.
Tangkai ketiga, kuulurkan kepada kaum yang bertahan dengan lapar atas nama iman.
Tangkai keempat, menjadi bingkisan untuk ibu yang melahirkan anak-anak salih dan salihah.
Tangkai kelima, menemaniku menyambut hari kemenangan.
“Selamat Idul Fitri, keluargaku, sahabatku, temanku dan handai tolan. Mohon maaf lahir dan batin, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.”
Baca Selengkapnya... - SELAMAT IDUL FITRI 1431 H MOHON MAAF LAHIR BATHIN

Minggu, 22 Agustus 2010

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar dan Koreksi Terhadapnya

Keluargaku........Diantara kita mungkin pernah mendengar tanda-tanda malam lailatul qadar yang telah tersebar di masyarakat luas. Sebagian kaum muslimin awam memiliki beragam khurofat dan keyakinan bathil seputar tanda-tanda lailatul qadar, diantaranya: pohon sujud, bangunan-bangunan tidur, air tawar berubah asin, anjing-anjing tidak menggonggong, dan beberapa tanda yang jelas bathil dan rusak. Maka dalam masalah ini keyakinan tersebut tidak boleh diyakini kecuali berdasarkan atas dalil, sedangkan tanda-tanda di atas sudah jelas kebathilannya karena tidak adanya dalil baik dari al-Quran ataupun hadist yang mendukungnya. Lalu bagaimanakah tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini ?
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang

Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)

2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya

Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim)

3. Terkadang terbawa dalam mimpi

Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum

4. Bulan nampak separuh bulatan

Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,

“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)

5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)

Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:

“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)

6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.

Wallahua’la

Referensi:

* Majalah Adz-Dzakiroh edisi khusus Ramadhan-Syawal 1429 Hal. 27-28

* 30 Tema Pilihan Kultum Romadhon Berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah oleh Abu Bakr Muhammad Lalu al-Atsari, hal. 162-163 (Silahkan merujuk ke buku ini untuk mengambil faidah yang lebih banyak)
Baca Selengkapnya... - Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar dan Koreksi Terhadapnya

Selasa, 17 Agustus 2010

Kekuatan Rayap – Hikmah Ramadhan

Keluargaku……..Anda tahu rayap? Rayap adalah binatang kecil yang biasa memakan kayu. Rayap dikenal sebagai hama yang bisa merusak rumah kita, setidaknya bahan rumah kita yang terbuat dari kayu. Kekuatan rayap sungguh luar biasa, sebuah bangunan besar bisa hancur oleh binatang kecil ini. Namun bukan hanya ini saja kekuatannya. Selain memiliki kekuatan merusak, rayap pun memiliki kekuatan membangun.
Rayap memiliki kekuatan membangun sarangnya lengkap dengan sistem Air Conditioning-nya plus tata ruang yang apik dengan ketinggian sampai 9 meter. Ini adalah suatu pencapaian luar biasa sebab tubuh rayap sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 3 mm saja. Artinya rayap mampu membangun tempat tinggalnya sampai 3.000 kali tinggi badannya.

Sementara manusia, dengan berbagai peralatan dan bahan-bahan yang canggih, sampai sekarang belum mampu membangun bangunan dengan ketinggian sampai 1.000 kali tinggi badannya. Sampai saat ini bangunan tertinggi yang sudah dibuat manusia baru sampai ketinggian sekitar 1.000 meter saja.

Bagaimana rayap bisa membangun tempat tinggalnya begitu tinggi? Ada dua hikmah yang bisa kita dapatkan dari rayap:

  1. Mereka bekerja sama dalam membangun sarangnya. Tubuh kecil dan lemah bisa diatasi dengan cara bekerja sama. Bekerja sama membuat mereka memiliki kekuatan yang dahsyat baik dalam menghancurkan maupun membangun.
  2. Mereka bekerja dengan mengikuti insting, yang merupakan fitrah yang diberikan Allah kepada makhluq ini. Mereka tidak punya ilmu arsitektur. Mereka tidak memiliki ilmu dengan pengkondisian udara dan tata ruang. Mereka tidak pernah kuliah cara mengawetkan makanan. Mereka mampu, karena mereka hidup dalam fitrahnya.

Manusia yang seharusnya memiliki kemampuan yang jauh lebih dahsyat bisa kehilangan kemampuan itu karena disebabkan oleh dua hal.

Yang pertama, jika seseorang sudah tidak mau lagi bekerja sama sesama dengan saudaranya. Kesombongan dan keangkuhan mereka menghalangi untuk bekerja sama sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal. “Saya bisa, saya hebat, dan saya mampu. Buat apa bekerja sama?” Orang yang berkata seperti ini adalah mereka yang kehilangan banyak potensi keberhasilan dalam hidupnya.

Hikmah kedua, banyak manusia yang sudah jauh dari fitrahnya. Mereka hidup dengan cara sendiri. Cara yang diproduksi oleh akalnya sendiri yang sungguh lemah dan banyak kekurangannya. Padahal kita sudah punya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia karena cara hidup ini dibuat oleh Pencipta kita. Cara hidup itu adalah Al Quran dan Hadits Nabi saw.

Mudah-mudahan, melalui gemblengan bulan Ramadhan ini, kita semua kembali ke fitrah kita (idul fitri) serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan demikian kita bisa mengembalikan potensi kita yang sebenarnya, baik untuk meraih sukses dunia maupun akhirat. Amin

Baca Selengkapnya... - Kekuatan Rayap – Hikmah Ramadhan

Minggu, 01 Agustus 2010

Keutamaan Zikir

1. Apabila kamu melewati taman-taman surga makan dan minumlah sampai kenyang. Para sahabat lalu bertanya Apa yg dimaksud taman-taman surga itu ya Rasulullah? Beliau menjawab Kelompok zikir .

2. Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan, dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit .

3. Demi yg jiwaku dalam genggamanNya kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan zikir pasti para malaikat akan bersalaman dgn kamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalan yg kamu lalui. Tetapi wahai Handhalah kadangkala begini dan kadangkala begitu. {Beliau mengucapkan perkataan itu kepada Handhalah hingga diulang-ulang tiga kali}.

4. Rasulullah Saw menyebut-nyebut Allah tiap waktu .

5. Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yg tidak, seumpama orang hidup dan orang mati.



6. Nyanyian dan permainan hiburan yg melalaikan, menumbuhkan kemunafikan dalam hati bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yg jiwaku dalam genggamanNya sesungguhnya Al Qur’an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan.

7. Dua kalimat ringan diucapkan lidah berat dalam timbangan dan disukai oleh Arrohman yaitu kalimat: Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘Adzhim {Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya Maha suci Allah yg Maha Agung}.

8. Ada empat perkara barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga dan dia dalam naungan cahaya Allah yg Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya Laailaha illallah . Jika memperoleh kebaikan dia mengucapkan Alhamdulillah jika berbuat salah dia mengucapkan Astaghfirullah dan jika ditimpa musibah dia berkata Inna lillahi wainna ilaihi roji’uun.

9. Maukah aku beritahu amalanmu yg terbaik yg paling tinggi dalam derajatmu paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dgn musuhmu yg kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab Ya. Nabi Saw berkata Zikrullah.

10. Menang pacuan Almufarridun . Para sahabat bertanya Apa Almufarridun itu? Nabi Saw menjawab Laki-laki dan wanita-wanita yg banyak berzikir kepada Allah. Penjelasan: Almufarid ialah orang yg gemar zikrullah dan selalu mengamalkannya dan tidak peduli apa yg dikatakan atau diperbuat orang terhadapnya.



11. Seorang sahabat berkata Ya Rasulullah sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku.Beritahu aku sesuatu yg dapat aku menjadikannya pegangan. Nabi Saw berkata Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah . {HR. Ahmad dan Tirmidzi}.

12. Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan sebaik-baik rezeki yg secukupnya. Penjelasan: Rezeki yg secukupnya artinya yg cukup utk memenuhi kebutuhan dan keperluan dan tidak berlebih-lebihan.

13. Di antara ucapan tasbih Rasulullah Saw ialah : Maha suci yg memiliki kerajaan dan kekuasaan seluruh alam semesta Maha suci yg memiliki kemuliaan dan kemahakuasaan Maha suci yg hidup kekal dan tidak mati. {HR. Ad-Dailami}.

14. Aku bertanya Ya Rasulullah apa keuntungan dan keberuntungan yg diperoleh dari majelis zikir ? Nabi Saw menjawab Keuntungan dan keberuntungan yg diperoleh dari majelis zikir ialah surga.

15. Tiada amal perbuatan anak Adam yg lbh menyelamatkannya dari azab Allah daripada zikrullah.

16. Wahai Aba Musa maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab Ya. Nabi berkata La haula wala Quwwata illa billah. . {HR. Ibnu Hibban dan Ahmad}.

Sumber: 1100 Hadits Terpilih - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press.

Baca Selengkapnya... - Keutamaan Zikir

Kamis, 29 Juli 2010

Rumahku adalah Surgaku…

Keluargaku……..Banyak lintasan pertanyaan yang seringkali muncul dalam benak kita ketika telah berkeluarga. Pertanyaan itu antara lain, “Sudah sekian lama berkeluarga, namun sampai saat ini mengapa saya susah bahagia?” Kadangkala juga bertanya, “Dimanakah kebahagiaan itu ?”. Atau mungkin memikirkan, “Mengapa kebahagiaan itu sukar hadir dalam istana yang dibina bersama pasangan ?” Atau ada juga yang bertanya, “Mengapa kebahagiaan saya kian menjauh ?”



Tentu saja, pertanyaan-pertanyaan yang menggelayut dalam benak kita ini memerlukan jawaban sebagai solusinya। Dan sebenarnya, jawaban semua persoalan itu ada dalam diri kita sendiri. Nah, yang menjadi musuh kita saat ini sehingga kita tidak mampu menjawab problem tersebut adalah pada sikap, tindakan atau praktik kita, “Apakah kita mau atau tidak untuk berbuat dan berbenah menjadi bahagia ?”




Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk perubahan itu। Pertama, mulailah dengan mendefinisikan kebahagiaan rumah tangga anda sendiri. Hakikat yang mesti diterima adalah kebahagiaan orang lain tidak mesti sama dengan apa yang ingin kita bina. Lebih mudahnya, kebahagiaan kamus kita mungkin berbeda dengan kamus kebahagiaan orang lain. Merasa bahagia itu terlalu subyektif untuk diuraikan. Jadi, ciptakan kebahagiaan itu sekarang juga sebelum kebahagiaan itu hilang dari kita. Jangan kebahagiaan yang dikonsepsikan orang lain anda paksakan untuk rumah tangga anda, walau anda berhak untuk belajar dari kebahagiaan orang lain.


Kedua, ada beberapa tindakan yang dianggap remeh namun amat berkesan dalam membina hubungan berumah tangga dengan pasangan. Sebut saja misalnya mengerlipkan mata pada pasangan walau sesekali, atau memilih lagu yang bisa dinyanyikan bersama sewaktu bercengkrama atau ketika beristirahat di rumah pada akhir pekan dan hari lainnya. Atau kalau belum pernah dilakukan, boleh dicoba untuk sesekali suami menyediakan sarapan untuk istri dan anak-anaknya. Intinya, keharmonisan keluarga perlu dibangun dan dipelihara.

Tiada salahnya, mulai sekarang, mengawali setiap hari baru dengan salam dan kecupan mesra untuk pasangan dan anak-anak. Ini bukan saja membuat pasangan merasa dihargai dan disayangi, malah lebih jauh menambah lagi benih-benih cinta dan menyemarakkan kasih sayang dalam ‘istana’ yang dibina. Atau sesekali bertanya kepada pasangan kita, “Apakah yang perlu saya perbuat untuk membuat kamu merasa bahagia ?” Pernahkah kita bertanya demikian itu ?

Memang, tidak sulit sebenarnya untuk menciptakan kebahagiaan dalam rumah tangga kita. Jika orang lain boleh bahagia dengan cara mereka, kita juga harus punya resep sendiri untuk menciptakan bahagia di dalam ‘surga impian’ kita, “Baiti Jannati” seperti yang diidam-idamkan semua orang. Jangan sampai rumah kita tidak lebih baik dari tempat kerja kita. Rumah tangga banyak bermasalah karena sudah tidak berfungsi seperti oase dalam kehidupan ini. Setelah seharian bekerja, kita membutuhkan tempat beristirahat dan rasulullah telah menegaskan bahwa “Rumahku adalah surga bagiku.”

Kata al-jannah berasal dari akar kata al-janana yang berarti terlindungi. Disebut jannah karena terdapat gundukan-gundukan tanah yang tertutupi oleh taman-taman yang indah sehingga sejuk dipandang. Jadi, definisi sebuah rumah adalah tempat untuk memperoleh sesuatu yang nyaman, kepuasan batin, tempat untuk istirahat, tempat untuk berbagi rasa serta tempat untuk saling mencintai dan dicintai.

Ketika fungsi rumah sudah tidak seperti itu maka kita sudah mulai menjadi manusia yang tidak menyejukkan alias gersang dan sangat berpotensi menjadi orang yang frustasi. Sudah saatnya kita mengingatkan dan menyadarkan diri bahwa ada hal-hal kecil yang perlu dan harus dilakukan dalam sebuah keluarga untuk membangun jannah dan itu merupakan bagian dari “jihad” kita.

Bagaimana caranya kita memulai mewujudkan baiti jannati ? Awali dengan memahami posisi dan peran masing-masing anggota keluarga. Jadikanlah ayah laksana Matahari, ibu adalah rembulan dan anak-anak kita ibarat bintang keluarga.

Ayah adalah suami dari istri dan bapak dari anak-anak. Dia adalah matahari keluarga, sumber dari kehidupan sebuah keluarga. Ayah yang mendambakan anak-istrinya selalu setia menemaninya di dalam kebenaran dan sabar serta penuh kesabaran menasehati dirinya tatkala tergelincir di dalam kekeliruan. Ayah yang senantiasa mendahulukan pemenuhan kewajiban sebelum menuntut haknya ditaati anak-istri. Ayah yang meyakini bahwa dirinya adalah qawwam, pihak pertama dan utama yang akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah SWT akan taqwa tidaknya keluarga di bawah kepemimpinannya.

Ibu adalah istri dari suami dan ibu bagi anak-anak. Ia ibarat rembulan yang menerangi, mengayomi, menjaga dan memberi keteduhan terhadap segenap anggota keluarga. Ibu adalah simbol kasih sayang dan pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Meminjam bait nasyid Az-Zikr, istri bagi suami laksana tongkat bagi si buta, penyejuk mata, penawar hati, penajam pikiran. Di rumah dia istri, di jalanan kawan, di waktu buntu dia penunjuk jalan. Karenanya, Islam sangat menjunjung tinggi derajatnya dan menempatkan surga di bawah telapak kakinya. Seseorang yang menghormati ibunya akan ditempatkan di surga dan orang yang mendurhakainya akan ditempatkan pada posisi yang hina.

Sedang anak adalah bintang keluarga, bintang-bintang zaman, mereka adalah laki-laki dan perempuan kehidupan (ibnuz zaman). Anak adalah investasi bagi orangtuanya sepanjang masa, serius dalam pendidikannya agar menjadi anak shaleh dan ‘saham’ orangtua di masa mendatang. Tenaga yang sepatutnya dicurahkan untuk mendidik dan mempersiapkan masa depan anak bukanlah tenaga sia-sia dan bukan pula tenaga sisa-sisa. Jangan sampai kepedulian orangtua terhadap pendidikan dan persiapan masa depan hanya dengan menggunakan waktu dan tenaga sisa yang dimiliki: sisa dari kantor, sisa dari acara arisan dan sisa-sisa lainnya. Bayangkan apa yang akan kita dapat dari investasi yang serba sisa ?

Memang membina keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah, konsep Baiti Jannati merupakan idaman semua orang. Berubahlah sedikit demi sedikit dan yang paling utama selalulah berdoa kepada Allah SWT untuk keluarga, minimal untuk pasangan dan anak-anak. Mohonlah untuk kekalnya keharmonisan dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Allah SWT telah berjanji untuk memperkenankan doa-doa hamba-Nya bagi mereka yang memang mau untuk berdoa. Rabbana Hablana Min Azwajina Wa Dzurriyatina Qurrata A’yun Waja’alana Lil Muttaqina Imaman. Semoga Allah menjadikan pasangan dan buah hati kita menjadi generasi yang menyejukkan dan menjadikkannya pemimpin yang bertaqwa. Amin.
Baca Selengkapnya... - Rumahku adalah Surgaku…

PUSAT INFO MARITIM INDONESIA

DAFTAR LITERATUR PELAJARAN ISLAM

01. 33 FAKTOR YANG MEMBUAHKAN KEKHUSYU'AN DALAM SHALAT
........................................................................................................
02. ADAB BERDO'A
........................................................................................................
03. Adab-Adab Wajib dalam Berpuasa
........................................................................................................
04. AGAR ANDA MUDAH BANGUN UNTUK SHALAT SUBUH
........................................................................................................
05. Akhirnya Saya berhasil Mematikan Rokok
........................................................................................................
06. AMALAN-AMALAN DI BULAN SUCI RAMADHAN
........................................................................................................
07. Apakah Menyentuh Kemaluan Membatalkan Wudhu?
........................................................................................................
08. Bagaimana Cara Menyambut Ramadhan
........................................................................................................
09. Bagaimana Cara Menyambut Ramadhan
........................................................................................................
10. BAHAYA KEMAKSIATAN
........................................................................................................
11. BAHAYA MEROKOK
........................................................................................................
12. BAITI JANNATI
........................................................................................................
13. Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar
........................................................................................................
14. Beberapa Kesalahan Dalam Bersuci
........................................................................................................
15. Beberapa Kesalahan Dalam Shalat
........................................................................................................
16. CARA PENGOBATAN DENGAN AL QURAN
........................................................................................................
17. CUKUPLAH KEMATIAN SEBAGAI PERINGATAN
........................................................................................................
18. DAHSYATNYA KEKUATAN DO'A
........................................................................................................
19. DAMPAK NEGATIF KEMAKSIATAN DAN DOSA
........................................................................................................
20. DO'A DAN DZIKIR PILIHAN
........................................................................................................
21. DO'A SENJATA ORANG MUKMIN
........................................................................................................
22. DOSA-DOSA YANG DIANGGAP BIASA
........................................................................................................
23. DZIKIR SETELAH SHALAT
........................................................................................................
24. FAEDAH-FAEDAH SAKIT
........................................................................................................
25. Fatwa Tentang Hakikat Sihir
........................................................................................................
26. FATWA TENTANG TATA CARA SHALAT WITIR
........................................................................................................
27. FATWA-FATWA PENTING TENTANG SHALAT
........................................................................................................
28. FATWA-FATWA RAMADHAN
........................................................................................................
29. Hakikat Jin, Pengaruh Dan Cara Pengobatan Kesurupan
........................................................................................................
30. Hal-Hal Yang Diperbolehkan dan Dilarang Dalam Penyelenggaraan Jenazah
........................................................................................................
31. Hal-Hal Yang Diwajibkan dalam Shalat
........................................................................................................
32. HAL-HAL YANG MENGHAPUSKAN DOSA
........................................................................................................
33. Hal-Hal Yang Mewajibkan Mandi
........................................................................................................
34. Haramnya Sihir Pengasih dan Pembenci
........................................................................................................
35. HUKUM MEROKOK DAN MENJUALNYA
........................................................................................................
36. HUKUM ORANG YANG MENGINGKARI ADANYA JIN
........................................................................................................
37. Hukum Perdukunan dan Mendatangi Para dukun
........................................................................................................
38. Hukum Shalat dan Keutamaannya
........................................................................................................
39. HUKUM-HUKUM JENAZAH
........................................................................................................
40. Hukum-Hukum Shalat
........................................................................................................
41. KAIDAH-KAIDAH PENGOBATAN ISLAMY
........................................................................................................
42. Kedudukan Puasa Ramadhan
........................................................................................................
43. KEHIDUPAN SEHARI-HARI YANG ISLAMI
........................................................................................................
44. KEMBALI KEPADA RAMADHAN KAUM SALAF
........................................................................................................
45. Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat
........................................................................................................
46. Keutamaan Ibadah di Bulan Ramadhan
........................................................................................................
47. Keutamaan Ibadah di Bulan Ramadhan
........................................................................................................
48. Keutamaan Qiyam Ramadhan
........................................................................................................
49. Keutamaan Ramadhan
........................................................................................................
50. Keutamaan Shalat Malam
........................................................................................................
51. Keutamaan Shalat Subuh
........................................................................................................
52. KHUSUK DALAM SHALAT
........................................................................................................
53. KHUSYUK dan TUMAKNINAH DALAM SHALAT
........................................................................................................
54. KIAT-KIAT MENGHINDARI BENCANA
........................................................................................................
55. KUMPULAN DO'A DALAM ALQUR'AN DAN HADITS
........................................................................................................
56. LORONG-LORONG SYETAN UNTUK MENYESATKAN MANUSIA
........................................................................................................
57. MAAF...... DILARANG MEROKOK
........................................................................................................
58. Makna Hadits: Tiga Hal Yang Mengikuti Jenazah
........................................................................................................
59. MENGHADIRKAN HATI DALAM SHALAT
........................................................................................................
60. MENGINGAT KEMATIAN & MENYIAPKAN DIRI UNTUK MENGHADAPINYA
........................................................................................................
61. MENGINGAT KEMATIAN & ZUHUD TERHADAP DUNIA
........................................................................................................
62. MENJAGA LISAN
........................................................................................................
63. Menyambut Bulan Mulia
........................................................................................................
64. Menyentuh Perempuan dan Mencium Istri, Apakah Membatalkan Wudhu?
........................................................................................................
65. Meraih Kemenangan di Bulan Ramadhan
........................................................................................................
66. Muhasabah ( Introspeksi diri )
........................................................................................................
67. NASEHAT UNTUK SUAMI ISTRI
........................................................................................................
68. PAGAR DIRI
........................................................................................................
69. Peringatan Bagi yang Melalaikan Shalat Subuh
........................................................................................................
70. PINTU-PINTU PAHALA DAN PENGHAPUS DOSA
........................................................................................................
71. Puasa Anak Kecil di Bulan Ramadhan
........................................................................................................
72. Puasa ‘Asyura
........................................................................................................
73. Ramadhan Bulan Produktifitas
........................................................................................................
74. Ramadhan dan Taubat Kepada Allah
........................................................................................................
75. RENUNGAN PUASA
........................................................................................................
76. Renungan Seputar Shalat Tarawih
........................................................................................................
77. RENUNGAN TENTANG KEMATIAN
........................................................................................................
78. Ringkasan Hukum-Hukum Seputar Puasa
........................................................................................................
79. RISALAH RAMADHAN
........................................................................................................
80. Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam
........................................................................................................
81. Shalat Bagi Orang Pemilik Udzur & Shalat Khauf
........................................................................................................
82. Shalat Berjamaah
........................................................................................................
83. Sifat Shalat Nabi dari Takbir Hingga Salam
........................................................................................................
84. SIKSA KUBUR DAN KENIKMATANNYA
........................................................................................................
85. SUAMI TIDAK SHALAT
........................................................................................................
86. TANDA-TANDA HUSNUL KHATIMAH DAN SUUL KHATIMAH
........................................................................................................
87. Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir
........................................................................................................
88. Tata Cara Wudhu Yang Sempurna
........................................................................................................
89. TUNTUNAN THAHARAH DAN SHALAT
........................................................................................................
90. Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
........................................................................................................
91. WARA'
........................................................................................................
92. JUDUL
........................................................................................................
93. JUDUL
........................................................................................................
94. JUDUL
........................................................................................................
95. JUDUL
........................................................................................................
96. JUDUL
........................................................................................................
97. JUDUL
........................................................................................................
98. JUDUL
........................................................................................................
99. JUDUL
........................................................................................................
100. JUDUL
........................................................................................................
101. JUDUL
........................................................................................................
102. JUDUL
........................................................................................................
103. JUDUL
........................................................................................................
104. JUDUL
........................................................................................................
105. JUDUL
........................................................................................................
106. JUDUL
........................................................................................................
107. JUDUL
........................................................................................................
108. JUDUL
........................................................................................................
109. JUDUL
........................................................................................................
110. JUDUL
........................................................................................................
111. JUDUL
........................................................................................................
112. JUDUL
........................................................................................................
113. JUDUL
........................................................................................................
114. JUDUL
........................................................................................................
115. JUDUL
........................................................................................................
116. JUDUL
........................................................................................................
117. JUDUL
........................................................................................................
118. JUDUL
........................................................................................................
119. JUDUL
........................................................................................................
120. JUDUL
........................................................................................................
121. JUDUL
........................................................................................................
122. JUDUL
........................................................................................................
123. JUDUL
........................................................................................................
124. JUDUL
........................................................................................................
125. JUDUL
........................................................................................................

LINK ISLAM

01. AL QUR'AN ON-LINE
........................................................................................................
02. DAFTAR ALAMAT LEMBAGA ISLAM
........................................................................................................
03. ISLAM IS MY RELIGION
........................................................................................................
04. ISLAMIC BROADCASTING FORUM
........................................................................................................
05. KABAR ISLAM
........................................................................................................
06. MEDIA ISLAM
........................................................................................................
07. JUDUL
........................................................................................................
08. JUDUL
........................................................................................................
09. JUDUL
........................................................................................................
10. JUDUL
........................................................................................................
11. JUDUL
........................................................................................................
12. JUDUL
........................................................................................................
13. JUDUL
........................................................................................................
14. JUDUL
........................................................................................................
15. JUDUL
........................................................................................................
16. JUDUL
.....................................................................
17. JUDUL
........................................................................................................
18. JUDUL
........................................................................................................
19. JUDUL
........................................................................................................
20. JUDUL
........................................................................................................
21. JUDUL
........................................................................................................
22. JUDUL
........................................................................................................
23. JUDUL
........................................................................................................
24. JUDUL
........................................................................................................
25. JUDUL
........................................................................................................
26. JUDUL
........................................................................................................
27. JUDUL
........................................................................................................
28. JUDUL
........................................................................................................
29. JUDUL
........................................................................................................
30. JUDUL
........................................................................................................
31. JUDUL
........................................................................................................
32. JUDUL
........................................................................................................
33. JUDUL
........................................................................................................
34. JUDUL
........................................................................................................
35. JUDUL
........................................................................................................
36. JUDUL
........................................................................................................
37. JUDUL
........................................................................................................
38. JUDUL
........................................................................................................
39. JUDUL
........................................................................................................
40. JUDUL
........................................................................................................
41. JUDUL
........................................................................................................
42. JUDUL
........................................................................................................
43. JUDUL
........................................................................................................
44. JUDUL
........................................................................................................
45. JUDUL
........................................................................................................
46. JUDUL
........................................................................................................
47. JUDUL
........................................................................................................
48. JUDUL
........................................................................................................
49. JUDUL
........................................................................................................
50. JUDUL
........................................................................................................
51. JUDUL
........................................................................................................
52. JUDUL
........................................................................................................
53. JUDUL
........................................................................................................
54. JUDUL
........................................................................................................
55. JUDUL
........................................................................................................
56. JUDUL
........................................................................................................
57. JUDUL
........................................................................................................
58. JUDUL
........................................................................................................
59. JUDUL
.....................................................................
60. JUDUL
........................................................................................................
61. JUDUL
........................................................................................................
62. JUDUL
........................................................................................................
63. JUDUL
........................................................................................................
64. JUDUL
........................................................................................................
65. JUDUL
........................................................................................................